Bupati Banyuwangi Bergerak Cepat Fasilitasi Warganya Meninggal di Kamboja

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani. (Dok: Humas Pemkab Banyuwangi)

Jurnas.net – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, bergerak cepat menanggapi kabar meninggalnya Rizal Sampurna, warga Kelurahan Kalipuro yang disebut bekerja di Kamboja. Bersama Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Pemkab tengah berkoordinasi untuk memastikan kebenaran informasi sekaligus memfasilitasi pemulangan jenazah.

“Kami telah menerima informasi tersebut dan terus berkoordinasi dengan BP2MI. Jika data dan dokumen telah valid, Pemkab siap membantu proses pemulangan jenazah ke tanah air,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Rabu, 15 April 2025.

Konfirmasi kematian Rizal disampaikan oleh Kantor Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi, yang merujuk pada informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja. Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai penyebab kematian maupun lokasi penyemayaman jenazah.

Pemkab mengungkapkan bahwa keberangkatan Rizal ke Kamboja diduga dilakukan secara non-prosedural, yang menyulitkan proses pelacakan dan penanganan kasus.

“Meski keberangkatannya melalui jalur tidak resmi, kami tetap berkomitmen memberikan dukungan dan akan membantu proses pemulangannya jika sudah ada kepastian,” katanya.

Baca Juga : Lawan Narkoba, Bupati Ipuk Ingin BNN Pusat Bangun di Banyuwangi

Ipuk juga mengingatkan masyarakat Banyuwangi untuk berhati-hati sebelum memutuskan bekerja ke luar negeri. Ia menekankan pentingnya memilih jalur legal guna menjamin keamanan dan perlindungan hukum para pekerja migran.

“Kami tidak melarang warga menjadi Pekerja Migran Indonesia. Namun, kami sangat berharap mereka menempuh jalur resmi agar hak dan keselamatannya terjamin,” ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan terhadap calon PMI, Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan sejumlah program pelatihan keterampilan dan peningkatan kapasitas. Program tersebut dilaksanakan secara mandiri maupun melalui kerja sama, seperti dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi.

“Kami ingin memastikan warga yang bekerja di luar negeri mendapat bekal yang cukup dan difasilitasi dengan baik,” tandasnya.