Tren Pekerja Anak di Jatim Naik Saat Gubernur Khofifah Menjabat, dari 1,56% Jadi 2,06% di 2024

author Redaksi

share news
share news

URL berhasil dicopy

share news
Ilustrasi Anak bekerja. (Istimewa)
Ilustrasi Anak bekerja. (Istimewa)

Jurnas.net - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali menegaskan komitmennya untuk memberantas pekerja anak. Seruan ini disampaikan dalam rangka Hari Dunia Menentang Pekerja Anak (12 Juni 2025), dengan menyoroti perkembangan data BPS dari tahun ke tahun.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tren pekerja anak priode 2023-2024 secara nasional untuk anak usia 10-17 tahun naik dari 1,72 % (2023) menjadi 2,17 % (2024) mengalami kenaikan sebesar 0,45 poin. Secara jumlah, meningkat dari sekitar 1,01 juta menjadi 1,27 juta anak.

Sementara di Jawa Timur berdasarkan data BPS 2023, mencatat persentase 1,56 % anak usia 10–17 tahun bekerja. Persentase itu naik menjadi 2,06 % anak usia 10-17 tahun bekerja pada 2024.

Untuk menekan hal itu, Khofifah menekankan bahwa anak di bawah 17 tahun berhak tumbuh dan belajar, bukan sebagai pekerja. "Hak seorang anak hingga usia 17 tahun adalah mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Mereka berhak mendapatkan perlindungan dan cinta dari orang dewasa," katanya.

Ia menggarisbawahi bahwa di sektor formal, regulasi ketat sudah mendisiplinkan pelaku usaha. Namun di sektor informal seperti UMKM, industri rumah tangga, dan sektor mikro anak-anak masih sering dipakai sebagai pekerja. "Sektor usaha mikro dan rumahan menjadi tantangan besar karena tidak semua terpantau, dan di situlah anak-anak sering diminta bekerja," ujarnya.

Baca Juga : Skandal Bank Jatim Bayangi Opini WTP Pemprov, DPRD Jatim Desak Khofifah Serius Bersih-bersih BUMD

Berbagai upaya berkelanjutan dan kolaboratif dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Di antaranya Pemprov Jatim tengah mengintensifkan beberapa strategi, yakni pencegahan lewat sosialisasi dan pemantauan sektor informal, penarikan pekerja anak dan reintegrasi ke sekolah, dan pemberdayaan ekonomi keluarga, terutama melalui penguatan peran perempuan.

Khofifah juga menyebut pekerjaan kasar, konstruksi, perikanan, PRTA (Pekerja Rumah Tangga Anak), dan ESKA (Eksploitasi Seks Komersial Anak) sebagai sektor-sektor dengan risiko eksploitasi tinggi. "Hati siapa yang tidak miris ketika melihat anak-anak yang seharusnya bersekolah justru dipaksa bekerja dalam kondisi berat dan penuh risiko," ucapnya.

Oleh karena itu, Khofifah mengajak seluruh pemangku kepentingan mulai dari tokoh masyarakat, pengusaha, hingga masyarakat umum untuk berperan aktif melindungi anak dari eksploitasi. Ia mengingatkan bahwa anak-anak adalah amanah Tuhan dan calon pemimpin masa depan bangsa.

"Kami tidak bisa bergerak sendiri. Laporkan segala bentuk eksploitasi anak. Demi masa depan Indonesia Emas 2045, mari kita wujudkan Jawa Timur bebas dari pekerja anak,” pungkasnya.

Berita Terbaru

Pahlawan Zaman Now: Mahasiswa di Surabaya Lawan Stunting dengan Edukasi dan Kreativitas

Pahlawan Zaman Now: Mahasiswa di Surabaya Lawan Stunting dengan Edukasi dan Kreativitas

Minggu, 09 Nov 2025 14:53 WIB

Minggu, 09 Nov 2025 14:53 WIB

Jurnas.net - Dalam semangat memperingati Hari Pahlawan, Universitas Ciputra (UC) Surabaya menyalakan api kepedulian sosial melalui aksi nyata di Kelurahan…

Aktivis 98 Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Jangan Putihkan Luka Sejarah!

Aktivis 98 Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Jangan Putihkan Luka Sejarah!

Minggu, 09 Nov 2025 14:09 WIB

Minggu, 09 Nov 2025 14:09 WIB

Jurnas.net - Gelombang penolakan terhadap wacana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada mantan Presiden Soeharto kembali menguat. Kali ini datang dari Front…

KPK OTT Bupati Ponorogo: Karier Cemerlang Sugiri Sancoko Berakhir di Tahanan

KPK OTT Bupati Ponorogo: Karier Cemerlang Sugiri Sancoko Berakhir di Tahanan

Minggu, 09 Nov 2025 11:33 WIB

Minggu, 09 Nov 2025 11:33 WIB

Jurnas.net - Ironi menimpa Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko. Sosok yang dulu dielu-elukan sebagai “bupati wong cilik”, kini harus menanggung aib setelah ter…

Dua Hari Pencarian, Remaja Tenggelam di Sungai Sidokare Akhirnya Ditemukan

Dua Hari Pencarian, Remaja Tenggelam di Sungai Sidokare Akhirnya Ditemukan

Sabtu, 08 Nov 2025 22:05 WIB

Sabtu, 08 Nov 2025 22:05 WIB

Jurnas.net - Setelah dua hari pencarian tanpa henti, upaya gabungan puluhan relawan dan aparat akhirnya membuahkan hasil. Tim SAR gabungan berhasil menemukan…

OTT Bupati Ponorogo Jadi Tamparan PDIP: Said Abdullah Akui Politik Biaya Tinggi Picu Korupsi

OTT Bupati Ponorogo Jadi Tamparan PDIP: Said Abdullah Akui Politik Biaya Tinggi Picu Korupsi

Sabtu, 08 Nov 2025 19:27 WIB

Sabtu, 08 Nov 2025 19:27 WIB

Jurnas.net - Penangkapan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat (7/11/2025)…

Surabaya Bangun Gerakan Sosial dari Kampung: Agen RW Jadi Penggerak Perlindungan Pekerja Informal

Surabaya Bangun Gerakan Sosial dari Kampung: Agen RW Jadi Penggerak Perlindungan Pekerja Informal

Sabtu, 08 Nov 2025 14:52 WIB

Sabtu, 08 Nov 2025 14:52 WIB

Jurnas.net - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus memperluas perlindungan sosial bagi warganya, tak hanya bagi pekerja kantoran atau penerima upah, tapi…