Pemprov Jatim Klaim Inflasi Terkendali Meski Harga LPG 3 Kg Naik Jadi Rp18.000

LPG 3 Kg. (Dok: Humas Pertamina Jatimbalinus)

Jurnas.net – Pemerintah Provinsi Jawa Timur resmi menyesuaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kilogram (kg) mulai 15 Januari 2025, dari Rp16.000 menjadi Rp18.000. Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono, mengklaim kenaikan harga ini mampu mengendalikan inflasi di wilayahnya.

“Penyesuaian ini dilakukan untuk memastikan kelancaran pasokan dan mencegah kelangkaan di masyarakat. Ini adalah upaya stabilisasi yang telah melalui perhitungan matang,” kata Adhy, Kamis, 16 Januari 2025.

Ia menegaskan bahwa penyesuaian harga ini merupakan langkah strategis untuk menjaga ketersediaan LPG 3 kg di Jatim. Kata Adhy, HET LPG 3 kg sebesar Rp16.000 telah berlaku sejak 2015 dan tidak mengalami perubahan hingga awal 2025.

Namun, kenaikan harga BBM yang memengaruhi biaya transportasi dan distribusi menjadi faktor utama penyesuaian ini. “Kenaikan ini hanya mencakup biaya distribusi dan margin agen, sementara harga pokok tidak berubah,” katanya.

Baca Juga : Pertamina “Cuci Tangan” Soal Harga LPG 3 Kg di Kepulauan Bawean Selangit

Menurutnya, beberapa provinsi seperti Jawa Tengah dan Bali telah lebih dahulu menyesuaikan HET LPG 3 kg. Jika tidak dilakukan penyesuaian, Adhy khawatir akan terjadi pergeseran stok dan kelangkaan di Jawa Timur, yang justru akan memberatkan masyarakat.

Adhy menekankan pentingnya pendataan akurat untuk memastikan subsidi LPG 3 kg benar-benar tepat sasaran. Ia mengungkapkan bahwa masih banyak masyarakat mampu yang ikut memanfaatkan LPG subsidi, sehingga data penerima bansos perlu diperbarui.

“Kami membutuhkan mekanisme pendataan yang lebih akurat agar subsidi ini hanya dimanfaatkan oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” ujarnya.

Adhy mengakui bahwa penyesuaian harga ini diprediksi memengaruhi inflasi Jawa Timur sekitar 0,13–0,2 persen. Namun, ia optimistis dampak tersebut dapat diminimalkan dengan kebijakan diskon tarif listrik 50 persen pada periode Januari hingga Februari 2025.

“Kami harap diskon tarif listrik ini mampu menjaga daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi. Selama pasokan LPG stabil dan distribusi lancar, inflasi tetap terkendali,” pungkasnya.