Ritual Unik dan Mistis Meriahkan Banyuwangi Saat Libur Lebaran 2025

Ritual Unik dan Mistis Meriahkan Banyuwangi Saat Libur Lebaran 2025. (Dok: Humas Pemkab Banyuwangi)

Jurnas.net – Kabupaten Banyuwangi kembali menjadi destinasi favorit wisatawan untuk mengisi libur Lebaran tahun ini. Selain keindahan alamnya yang mencakup pantai dan pegunungan, berbagai atraksi ritual budaya siap digelar, menambah daya tarik bagi wisatawan yang ingin menikmati pengalaman wisata yang unik dan sarat makna.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan bahwa selain menawarkan wisata kuliner dan alam, Banyuwangi juga menghadirkan beragam atraksi budaya yang bisa menjadi pilihan menarik bagi wisatawan. “Atraksi ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki nilai edukasi yang bisa dinikmati bersama keluarga,” kata Ipuk, Sabtu, 29 Maret 2025.

Salah satu tradisi yang paling ditunggu adalah Barong Ider Bumi, yang merupakan ritual khas Suku Osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Ritual ini digelar setiap tanggal 2 Syawal atau hari kedua Idulfitri, yang tahun ini jatuh pada 1 April 2025. Tradisi ini telah berlangsung sejak tahun 1800-an sebagai bentuk ritual bersih desa dan tolak bala.

Dalam prosesi ini, warga mengarak Barong keliling desa sambil melantunkan tembang macapat yang berisi doa. Ritual ini ditutup dengan selamatan dan penyajian Pecel Pitik, makanan khas Suku Osing.

Baca Juga : Banyuwangi Gelar Ramp Check Bus untuk Pastikan Keselamatan Jelang Mudik Lebaran

Ritual Unik dan Mistis Meriahkan Banyuwangi Saat Libur Lebaran 2025. (Dok: Humas Pemkab Banyuwangi)

Tak kalah menarik, Seblang Olehsari juga akan kembali digelar di Balai Adat Olehsari pada 4-10 April 2025. Tradisi ini merupakan ritual tolak bala di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, yang telah diwariskan turun-temurun.

Penari Seblang yang dipilih secara spiritual berasal dari garis keturunan penari sebelumnya. Dengan nuansa magis yang kuat, penari akan menari dalam keadaan trance selama tujuh hari tujuh malam, menciptakan pengalaman yang penuh mistik bagi penonton.

Selain itu, Boyolangu Culture Festival juga akan meramaikan suasana. Festival ini berlangsung pada hari ke-7 hingga 10 bulan Syawal dan mencakup berbagai acara seperti Selamatan Kopat, pertunjukan seni budaya, Kebo-Keboan, hingga puncaknya, Puter Kayun. Puter Kayun adalah tradisi penghormatan kepada leluhur yang berjasa membuka akses ke kawasan utara Banyuwangi, terutama di sekitar Pantai Watudodol. Dalam tradisi ini, warga melakukan napak tilas dari Kelurahan Boyolangu menuju Pantai Watudodol.

Sebagai bagian dari upaya mempererat silaturahmi, Pemkab Banyuwangi juga akan menggelar acara khusus bagi diaspora Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan pada 3 April 2025, mulai pukul 09.00. Acara ini dihadiri perantau Banyuwangi yang mudik dari berbagai daerah di Indonesia serta dari luar negeri, seperti Hongkong, Taiwan, Amerika, Rusia, Jerman, dan Australia.

“Kami ingin mempererat hubungan dengan diaspora Banyuwangi dan membuka ruang bagi mereka untuk berbagi ide serta pengalaman guna kemajuan daerah,” pungkas Ipuk.