Jurnas.net – Puluhan warga Dusun Tanjunganyar, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura, Bawean, Kabupaten Gresik, mengungsi ke dataran tinggi di wilayah setempat. Mereka terpaksa mengungsi lantaran mendengar kabar adanya tsunami usai gempa susulan terakhir.
“Kita ada di gunung (dataran tinggi) saat ini. Takut kabarnya ada tsunami,” kata Abdur Rahem, warga Dusun Tanjunganyar, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura.
Kata dia, jika kabar tsunami itu hanya didengarnya dari mulut ke mulut. Meski demikian, kabar tersebut tetap membuat takut warga dan memilih untuk mengungsi.
Dia mengaku hingga kini masih takut akan adanya gempa susulan. Apalagi, diakuinya, pada gempa terakhir cukup terasa besar dan lama. “Kita takut masih ada gempa susulan. Sementara kita masih ngungsi saja,” katanya.
Baca Juga : 68 Kali Gempa Susulan Guncang Pulau Bawean Dalam Sehari
Lain halnya dengan Ahmad Muzayyin, warga Dusun Pasir Panjang, Desa Kepuh Teluk, Kecamatan Tambak, Bawean, ini mengaku tak mengungsi ke dataran tinggi. Ia bersama dengan warga lainnya memilih untuk mengungsi di tempat terbuka.
“Kami hanya mengungsi di tempat terbuka. Yang penting tidak di dalam bangunan,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono, mengatakan, gempa yang terjadi pada Jumat ini tidak berpotensi tsunami. Oleh karena itu, pihaknya meminta pada masyarakat agar tidak panik dan mempercayai kabar atau berita hoaks.
“Gempa tidak berpotensi tsunami. Untuk itu informasi yang benar hanya bersumber dari kami (BMKG) ya,” ujarnya melalui zoom meeting BMKG.
Baca Juga : Sejumlah Rumah dan Infrastruktur di Bawean Rusak Akibat Gempa 6 Magnitudo
Diketahui, Berdasarkan catatan Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika kelas II Pasuruan menyebutkan, telah terjadi gempa bumi di Laut Jawa dengan parameter OT: 11.22.45 wib Latitude :5,79 LS Longitude: 112,32 BT
Magnitudo 6,0 dengan kedalaman:10 km.
Kepala Stasiun Geofisika kelas II Pasuruan, Rully Oktavia Hermawan mengatakan, gempa tersebut terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban. Gempa diakuinya dirasakan mulai dari Pulau Bawean, Gresik; Tiban, Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, Yogyakarta, Banjarmasin, Sampit, dan Barito Kuala.
“Penyebab gempa, sesar lokal di Laut Jawa dengan mekanisme sumber pergerakan sesar geser (strike slip). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami,” katanya.
Baca Juga : Perjuangan Milenial Asal Bawean Hingga Lolos Sebagai Anggota DPRD Jatim
Dari catatan Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Geofisika kelas II Pasuruan, terhitung hingga pukul 15.00 Wib, terjadi gempa susulan sebanyak 19 kali. Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada terhadap gempa susulan yang masih mungkin terjadi.
“Kepada Masyarakat yang rumah atau bangunan yang rusak dan dirasakan tidak aman untuk tidak ditinggali terlebih dahulu antisipasi terjadi gempa susulan,” pungkasnya.