Jurnas.net – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, bergerak cepat menanggapi kasus pesta seks sesama jenis yang digerebek aparat kepolisian di salah satu hotel kawasan Surabaya beberapa waktu lalu. Dalam penggerebekan tersebut, sebanyak 34 pria diamankan oleh aparat kepolisian.
Peristiwa itu menjadi tamparan serius bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Eri menilai, kejadian ini menunjukkan pentingnya pengawasan lebih ketat di sektor perhotelan dan apartemen. Karena itu, ia berencana memanggil seluruh pengusaha hotel, dan pengelola apartemen di Kota Pahlawan.
Tujuannya untuk menandatangani pakta integritas sebagai bentuk komitmen moral agar, agar tempat usaha mereka tidak disalahgunakan dalam kegiatan yang melanggar norma agama dan hukum.
“Kita akan kumpulkan semua pemilik hotel dan apartemen untuk membuat pakta integritas, supaya tidak ada lagi tempat yang digunakan untuk pesta atau kegiatan yang melanggar norma. Surabaya ini kota jasa, tapi tetap harus beretika dan bermoral,” tegas Eri, Rabu, 22 Oktober 2025.
Eri menekankan komitmen ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi kewajiban moral seluruh pelaku usaha untuk ikut menjaga nama baik dan ketertiban Kota Surabaya. Ia menegaskan, pesta sesama jenis tersebut melanggar nilai-nilai agama dan hukum negara yang berlaku.
“Yang pertama, jelas melanggar syariat agama, apa pun agamanya. Kedua, secara hukum negara, perbuatan itu dilarang. Karena itu, saya mendukung penuh langkah tegas kepolisian dalam menegakkan hukum,” ujarnya.
Baca Juga : Pesta Gay di Surabaya Sudah Berulang Kali: Polisi Fokus Dalami Dalang Utama

Selain menggandeng pengusaha hotel, Pemkot Surabaya juga akan memperkuat upaya pengawasan di lapangan. Eri telah menginstruksikan Satpol PP Surabaya untuk meningkatkan patroli rutin di titik-titik rawan, termasuk bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya dalam operasi gabungan pencegahan.
“Satpol PP akan kita kuatkan. Patroli bersama kepolisian akan ditingkatkan. Tapi yang paling penting adalah keterlibatan masyarakat. Kalau ada hal-hal mencurigakan, segera laporkan agar bisa ditindak cepat,” katanya.
Eri menilai penegakan hukum saja tidak cukup. Pemkot juga menyiapkan langkah pencegahan jangka panjang dengan memperkuat pendidikan karakter dan moral generasi muda melalui program Kampung Pancasila. Program ini akan difokuskan pada peningkatan kesadaran warga dan peran orang tua dalam mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus ke pergaulan bebas.
“Selain pembinaan di masyarakat, kami juga akan masuk ke sekolah-sekolah. Untuk SMA, kita akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Timur. Tujuannya agar anak-anak kita terlindungi dari pengaruh negatif. Surabaya harus dijaga bersama,” pungkasnya.








