Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menegaskan bahwa pemerintah langsung menutup sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terindikasi menjadi sumber masalah, untuk dilakukan evaluasi menyeluruh.
“SPPG yang terindikasi kami tutup sementara untuk evaluasi. Ini juga untuk memastikan keamanannya,” kata Emil, Senin, 20 Oktober 2025.
Sebagai Ketua Satgas MBG Jatim, Emil menyatakan bahwa fokus utama Pemprov saat ini adalah mempercepat penerbitan Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS) sebagai jaminan keamanan pangan di seluruh titik produksi MBG. Dua isu utama menjadi sorotan, uji kualitas air dan sertifikasi petugas penjamah makanan.
“Tantangan di lapangan adalah lamanya proses uji air dan belum adanya standar penjamah makanan yang baku. Karena itu, Pemprov menyiapkan dua laboratorium uji air milik Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim untuk mempercepat penerbitan SLHS,” jelas Emil.
Baca Juga : Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka: SMAN 2 Lamongan Setop Program MBG Pasca Insiden
Langkah ini, lanjut Emil, dilakukan agar SPPG tidak terhambat proses panjang menunggu hasil laboratorium dan bisa segera beroperasi kembali setelah memenuhi standar higienis dan keamanan pangan.
Sementara itu, kata Emil, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim tengah merumuskan standar operasional baru bagi seluruh petugas penjamah makanan dalam program MBG. Emil menyebut, ke depan para penjamah makanan akan dilatih dan didaftarkan secara resmi, serupa dengan sistem kader posyandu.
Selain aspek kebersihan dan sertifikasi, Emil juga menyoroti persoalan limbah sisa bahan makanan MBG yang mulai menumpuk di sejumlah titik produksi.
“Kita juga harus pikirkan pengelolaan limbahnya. Jangan sampai limbah bahan makanan menjadi masalah baru,” tegas Emil.
Pemprov Jatim memastikan seluruh rantai pelaksanaan program MBG akan dikaji ulang—mulai dari proses pengadaan bahan, distribusi, pengolahan, hingga tata kelola SPPG—agar pelaksanaan di lapangan semakin aman, efisien, dan berkelanjutan.
“Program Makan Bergizi Gratis adalah program strategis yang harus dikawal ketat. Kita pastikan aman, higienis, dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Emil.










