Jurnas.net – Program Desa Berdaya Pemprov Jawa Timur akhirnya membuahkan hasil. Sejak 2021 hingga November 2024, setidaknya telah muncul 432 ikon wisata desa baru di 29 kabupaten dan 1 kota di Jatim.
“Munculnya ikon wisata baru itu akan ikut berkontribusi memacu geliat pertumbuhan ekonomi di pedesaan,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jatim, Budi Sarwoto, Senin, 26 November 2024.
Budi mengatakan, program Desa Berdaya itu menghabiskan anggaran Rp43,2 miliar, melalui skema bantuan keuangan khusus (BKK) kepada 432 desa. Rinciannya, Rp15,1 miliar untuk 151 desa pada tahun 2021, Rp13,2 miliar untuk 132 desa pada 2022, Rp7,9 miliar untuk 79 desa pada 2023, dan pada 2024 sebanyak Rp7 miliar untuk 70 desa.
“Ada lima syarat agar desa bisa mendapatkan program Desa Berdaya. Pertama usulan kepala daerah, berstatus IDM Desa Mandiri, memiliki Bumdesa dan usaha, dan belum pernah mendapatkan alokasi BKK program yang sama,” jelasnya.
Kata Budi, program Desa Berdaya adalah program yang didesain untuk meningkatkan dan memperkuat jejaring perekonomian desa dengan pengembangan desa tematik melalui ekonomi kreatif, inovatif dan produktif berbasis Bumdesa. Ini dalam rangka mempertegas legalisasi status desa mandiri dengan mengoptimalkan potensi dan sumberdaya desa.
Baca Juga : Pemprov dan Kab/Kota Se- Jatim Kompak Raih WTP Dua Tahun Berturut-Turut
Selain itu, kata dia, juga bertujuan menumbuhkan inovasi produk berbentuk barang atau jasa berbasis potensi dan sumberdaya yang dimiliki secara kreatif dan berkelanjutan. Sehingga mampu menggerakkan perekonomian desa, memunculkan produk ikonik desa yang khas berbasis inovasi yang dikuatkan melakui branding ekonomi.
“Selain itu juga untuk mengoptimalkan penggunaan dana desa, serta untuk menciptakan praktik keteladanan (best practices) sehingga mampu menginspirasi desa-desa lain,” katanya.
Sementara itu, Desa Mandiri di Jawa Timur menjadi yang tertinggi di Indonesia dengan jumlah mencapai 4.019 desa berdasarkan Keputusan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Nomor: 400 Tahun 2024.
Jumlah desa mandiri di Provinsi Jatim sebanyak 2.800 desa pada 2023, meningkat sebanyak 43,54 persen atau naik sebanyak 1.219 desa menjadi 4.019 desa pada 2024. Peningkatan Desa Mandiri yang signifikan ini, kata dia, berkontribusi positif pada penurunan kemiskinan di Jatim hingga tembus satu digit yaitu 9,79 persen per Maret 2024.
Setelah Jatim, disusul Provinsi Jawa sebanyak 2.448 desa mandiri, Jawa Tengah 1.528 Desa Mandiri, Kalimantan Barat 1.079 desa mandiri, dan Riau di urutan keempat dengan 853 desa mandiri. “Dengan demikian, Jatim menjadi penyumbang desa mandiri terbanyak dibandingkan provinsi lainnya. Dan Alhamdulillah selalu konsisten menjadi yang tertinggi desa mandirinya,” katanya.
Budi menyebut Kabupaten Malang dan Mojokerto merupakan daerah yang sukses meraih Penghargaan Percepatan Pembangunan Desa Tahun 2024 Tingkat Utama. Penghargaan ini disampaikan oleh Menteri Desa PDTT karena 378 Desa di Kabupaten Malang seluruhnya merupakan Desa Mandiri, begitu pula 299 Desa di Kabupaten Mojokerto seluruhnya katergori mandiri. Sebelumnya Kota Batu, 19 desa seluruhnya telah mandiri sejak 2021.