Jurnas.net – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 20 Februari 2025. Pada periode kedua, Eri-Armuji bakal fokus pada lima program prioritas utama, yang salah satunya menuntaskan stunting.
“Banyak hal yang akan kita lakukan, kita lanjutkan. Memang masih ada stunting di Surabaya, meskipun sebagian besar merupakan penyakit bawaan. Namun, ini tetap harus kita atasi,” kata Eri.
Selain itu, Eri juga menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan dan penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) akan menjadi perhatian utama di periode keduanya. Meski demikian, ia menyadari bahwa tantangan terbesar ke depan adalah efisiensi anggaran.
“Surabaya sudah banyak melakukan efisiensi, tetapi jika hanya mengandalkan APBD, tentu tidak cukup untuk merealisasikan berbagai program dalam waktu cepat. Maka, kita harus mencari solusi pembiayaan lain agar pembangunan bisa segera dirasakan manfaatnya oleh warga Surabaya,” jelasnya.
Baca Juga : Eri Cahyadi Pangkas 30 Persen Anggaran PPATK Pemkot Surabaya
Fokus lainnya adalah terkait maraknya peredaran minuman keras ilegal dan praktik perjudian. Ia menegaskan komitmen kedua hal itu, haram terjadi di Kota Pahlawan. “Saya ingin Surabaya menjadi kota yang luar biasa, yang tidak merusak generasi mudanya, tetapi justru menjaga dan melindungi mereka,” tegasnya.
Oleh karena itu, Eri menyatakan bahwa peredaran miras ilegal, warung pangku, serta praktik perjudian harus diberantas sepenuhnya dari Kota Surabaya. “Semua itu tidak boleh ada. Kita harus membersihkan Surabaya dari hal-hal seperti itu,” katanya.
Kata Eri, kebijakan ini menjadi prioritas utama untuk menjaga masa depan generasi mendatang. “Ini adalah tanggung jawab kita semua untuk menjaga Surabaya tetap aman dan bermartabat bagi anak cucu kita,” ucapnya.
Eri optimistis sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah, pusat, serta para pemangku kepentingan dapat membawa kemajuan bagi Surabaya. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam merancang kebijakan yang berdampak luas bagi masyarakat.
Eri juga menekankan bahwa kepemimpinan di Kota Pahlawan bukan hanya tanggung jawab wali kota dan wakilnya, tetapi juga seluruh warga Surabaya. “Selama tiga tahun saya memimpin, telah terbukti bahwa pemimpin Surabaya adalah seluruh warganya. Matur nuwun, tetap semangat untuk warga Surabaya. Kita semua adalah satu keluarga besar yang akan membuktikan bahwa Surabaya adalah yang terbaik,” pungkasnya.