Situasi Kacau Usai Laga Perdana Pildun U-17, Bukti Pemkot Surabaya Gagal

author Redaksi

share news
share news

URL berhasil dicopy

share news
Situasi kacau di parkiran bus usai laga perdana Piala Dunia U-17 di Stadion GBT Surabaya. (Tangkapan layar TikTok)
Situasi kacau di parkiran bus usai laga perdana Piala Dunia U-17 di Stadion GBT Surabaya. (Tangkapan layar TikTok)

Jurnas.net - Situasi kacau yang terjadi usai laga Timnas Indonesia U-17 melawan Ekuador di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya viral di media sosial. Dalam video beredar luas itu, para penonton berebut untuk mendapatkan bus shuttle yang mengantarkan ke titik-titik tertentu.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru, mengatakan pihaknya telah berupaya memaksimalkan shuttle bus yang digunakan untuk mobilitas penonton Piala Dunia U-17, pada Jumat malam, 10 November 2023. Kata dia, ada 130 unit bus disiagakan untuk mengantar penonton pulang pergi dari Stadion GBT menuju shuttle bus dan sebaliknya.

"Ratusan bus itu disebar di enam titik penjemputan, yang telah disediakan oleh panitia lokal (LOC) Piala Dunia U-17 dan Pemkot Surabaya," kata Tundjung, di Surabaya, Sabtu, 11 November 2023.

Pada saat pemberangkatan, lanjut Tandjung, bus-bus itu sibuk, silih berganti mengantarkan ribuan penonton menuju ke Stadion GBT. Sebelum waktu maghrib, seluruh bus itu berhasil mengangkut seluruh penonton sampai di area parkiran lapangan A, B, dan C Stadion GBT.

[caption id="attachment_1532" align="aligncenter" width="1080"] Situasi kacau di parkiran bus usai laga perdana Piala Dunia U-17 di Stadion GBT Surabaya. (Tangkapan layar TikTok)[/caption]

Setelah pertandingan selesai pada pukul 21.00 WIB, lanjut dia, para penonton mulai keluar bersamaan ke area titik penjemputan di stadion untuk bergegas pulang. Sementara bus-bus telah berjajar rapi di area parkir lapangan area A, B, dan C.

Namun, kata Tandjung, ribuan penonton menunggu giliran untuk mendapatkan tumpangan menuju ke titik-titik awal penjemputan pada saat berangkat. Sehingga terjadilah kekacauan, dan bus kesulitan keluar parkiran.

"Kita sudah maksimal ya, memang tidak sebanding antara orang (penumpang) dengan bus. Harapannya, berangkat itu kan bisa beberapa kali antar, nah pulangnya mereka minta segera bersamaan. Kalau waktu bersamaan kan butuh proses waktu pengangkutan," katanya.

Untuk meminimalisir antrean penonton yang ingin segera pulang, Dishub Kota Surabaya pun menambah 30 unit armada bus. Sehingga total bus yang tersedia kemarin malam ada 160 unit. Armada yang ditambahkan yakni, bus Semanggi Suroboyo, Suroboyo Bus, bus sekolah, dan angkutan Wara Wiri.

“Kalau waktunya bersamaan kan butuh proses pengangkutan, orang juga bolak-balik bus tersebut. Memang harus sabar, tadinya sudah kita atur, besok akan kita atur ulang, kita evaluasi lagi seperti apa alurnya. Kita rekayasa lagi, kita atur lagi bagaimana sebaiknya,” ujarnya.

Tundjung mengungkapkan, sejauh ini alur transportasi dan titik drop off (penurunan) penumpang yang telah ditetapkan itu di area parkir lapangan A, B, dan C Stadion GBT. Menurutnya, selama proses pemberangkatan penonton di 6 titik penjemputan tidak ada masalah, namun pada saat kepulangan beberapa penonton tidak sabar untuk segera pulang.

Dia memastikan, para penonton yang hadir dalam pembukaan Piala Dunia U-17 kemarin malam terangkut seluruhnya. Dari selesai pertandingan pada pukul 21.00 WIB hingga 23.00 WIB, para penonton sudah terangkut semuanya.

“Hanya 2 jam sudah clear semuanya. Pada awalnya pemberangkatan oke lah, masing-masing sudah rapi. Nah, pada kepulangan awal mereka masih pada jalurnya, tetapi di rit kedua, saat balik nggak sabar mau naik di tengah, nggak sabar untuk masuk ke tempatnya dulu. Pada intinya butuh kerjasama dengan semuanya,” ujarnya.

Pada pertandingan berikutnya, dia mengimbau kepada para penonton untuk tertib menunggu bus sesuai di titik penjemputan. Tujuannya untuk menghindari adanya antrean panjang. “Kemarin sudah kami imbau untuk naiknya di dalam. Memang kita sadari kemarin tidak sebanding (jumlah bus), tetapi sudah kita buatkan shelternya, maksudnya kan biar masuk shelter dulu baru naik,” katanya.

Agar tidak terjadi penumpukan lagi pada Senin, 13 November 2023 mendatang, dia akan melakukan evaluasi untuk menyiapkan alur shuttle bus. Dia berharap, setelah dilakukan evaluasi tidak akan ada lagi penumpang yang berebut atau menunggu lama di titik penjemputan. “Saya evaluasi untuk persiapan hari senin, seperti apa modelnya,” pungkasnya. (Mal)

Berita Terbaru

SIER dan Warga Rungkut Wujudkan Harmoni Industri dan Lingkungan untuk Cegah Banjir

SIER dan Warga Rungkut Wujudkan Harmoni Industri dan Lingkungan untuk Cegah Banjir

Rabu, 12 Nov 2025 09:46 WIB

Rabu, 12 Nov 2025 09:46 WIB

Jurnas.net - Di tengah meningkatnya curah hujan yang mulai melanda Surabaya, semangat gotong royong menjadi kunci utama menjaga lingkungan tetap aman dari…

PKB Jatim: Semangat Tiga Pahlawan Nasional Baru Asal Jatim Jadi Ruh Politik Kemanusiaan

PKB Jatim: Semangat Tiga Pahlawan Nasional Baru Asal Jatim Jadi Ruh Politik Kemanusiaan

Selasa, 11 Nov 2025 20:49 WIB

Selasa, 11 Nov 2025 20:49 WIB

Jurnas.net - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur menggelar tasyakuran atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada…

Dosen Unair Sebut Lima Alasan Soeharto Tidak Pantas Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional

Dosen Unair Sebut Lima Alasan Soeharto Tidak Pantas Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional

Selasa, 11 Nov 2025 20:43 WIB

Selasa, 11 Nov 2025 20:43 WIB

Jurnas.net - Pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, memicu kritik tajam dari kalangan akademisi. Dosen Fakultas…

SBY Terima Penghargaan Tertinggi ITS: Serukan Kepemimpinan Visioner dan Ekonomi Tanpa Keserakahan

SBY Terima Penghargaan Tertinggi ITS: Serukan Kepemimpinan Visioner dan Ekonomi Tanpa Keserakahan

Selasa, 11 Nov 2025 17:21 WIB

Selasa, 11 Nov 2025 17:21 WIB

Jurnas.net - Presiden ke-6 Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menerima Penghargaan Sepuluh Nopember, anugerah tertinggi…

Universitas Ciputra Tantang Dominasi AI: Desain Harus Dikendalikan Manusia Bukan Mesin

Universitas Ciputra Tantang Dominasi AI: Desain Harus Dikendalikan Manusia Bukan Mesin

Selasa, 11 Nov 2025 15:58 WIB

Selasa, 11 Nov 2025 15:58 WIB

Jurnas.net - Di tengah derasnya arus adopsi teknologi Generative Artificial Intelligence (GenAI) dalam dunia industri kreatif global, Universitas Ciputra (UC)…

Tim SAR Temukan Lansia Setelah Tiga Hari Tenggelam di Sungai Brantas Kediri

Tim SAR Temukan Lansia Setelah Tiga Hari Tenggelam di Sungai Brantas Kediri

Selasa, 11 Nov 2025 14:37 WIB

Selasa, 11 Nov 2025 14:37 WIB

Jurnas.net - Tim SAR gabungan akhirnya menemukan jasad Sihman, 74, warga Dusun Kras, Kabupaten Kediri, yang tiga hari dilaporkan tenggelam di Sungai Brantas.…